Selasa, 25 Desember 2012

Membutuhkanmu



s.fatimah

Aku benci saat-saat seperti ini
Saat kau tak ada di sini
Saat kau tak peduli
Saat kau tak hiraukan aku
Saat kau anggap aku tak ada
Aku benci saat-saat seperti ini
Waktu seakan sangat lambat berjalan
Aku berpura-pura tak peduli
Berpura-pura tersenyum dengan manis
Berpura-pura tak tersiksa
Berpura-pura mampu
Berpura-pura sanggup
Namun pada akhirnya aku katakan
Maaf, aku menyerah
Maaf, aku menangis
Maaf, aku tak sanggup tersenyum lagi
Aku benar-benar membutuhkanmu
Membutuhkanmu…
J

Rabu, 19 Desember 2012

Dari Siti Fatimah II

Berat badan saya sekarang semakin turun. Saya tidak tahu ini salah satu dari dampak positif atau negatif dari peristiwa yah sebut aja Sabtu Kelabu. hehee. Peristiwa yang nggak asyik banget untuk terjadi di akhir tahun. Peristiwa itu telah merenggut semua mimpi-mimpi saya di tahun yang akan mendatang. Saya termasuk orang yang bisa dibilang pemimpi. Saya sangat banyak mempunyai mimpi-mimpi indah yang selalu saya khayalkan, namun sekarang mimpi-mimpi itu lenyap begitu saja.

Berantakan! Ya, berantakan. Kata itu lah yang paling tepat untuk menggambarkan diri saya yang sekarang. Saya akui dulunya saya memang berantakan, namun saya yang sekarang lebih sangat berantakan daripada saya yang dahulu. Dan saya benci itu. Banyak teman-teman saya mengatakan kalau saya sekarang sudah tidak memperhatikan diri saya sendiri. Ya, saya akui itu. Mungkin memang benar kata mereka kalau ada beberapa syaraf yang terputus di otak saya sehingga saya seperti sekarang.

Dahulu saya adalah seorang gadis remaja yang yah bisa dibilang hyperaktif. Saya tidak pernah diam, kesana-kemari dengan gaya saya yang ceria dan heboh. Saya juga termasuk orang yang terbuka dengan semua orang, saya tidak terlalu suka memendam kesedihan berlama-lama di hati saya. Namun, berbanding terbalik dengan saya yang sekarang. Saya merasa saya lebih pendiam dari biasanya, orang-orang terdekat saya pun mengatakan seperti itu. Saya juga menjadi tertutup saya rasa. Saya lebih memilih untuk menyembunyikan semua kesedihan ini selama mungkin dari orang-orang terdekat saya.

Perubahan demi perubahan semakin saya rasakan pada diri saya. Saya menjadi sulit untuk tidur, padahal saya termasuk tipe orang yang mudah tertidur. Saya sangat sering tertidur di kelas saat pelajaran sedang berlangsung( itu kenangan yang memalukan memang.haha). Sekarang saya tidak terlalu suka dengan datangnya malam, karena itu berarti saya harus berada dalam kesendirian. Saya benci jika saya sedang sendirian, karena saat itu otak saya selalu memutar kenangan-kenangan yang sama. Kenangan-kenangan yang menyakitkan. Dan saat itu juga air mata saya turun begitu saja tanpa bisa saya cegah. Saya benci menangis. Saya benci terlihat lemah.

Huft, Tuhan tolanglah hambamu ini. Keluarkan hamba dari kesedihan-kesedihan yang tak berujung ini. Jadikanlah hamba sebagai salah satu orang-orang-Mu yanng beruntung. Jadikanlah hamba sebagai salah satu penghuni surgamu. Amin.

Selasa, 18 Desember 2012

Dari Siti Fatimah

Hai, hai, hai...
huft, sudah lama sekali saya tidak mengunjungi blog saya sendiri. Blog saya sampai berdebu dan banyak sarang laba-laba saking lamanya saya tidak merawatnya. Maafkan saya ya my blog, mungkin saya memang terlalu sibuk untuk mengunjungimu barang sejenak.

Seperti kata lagu dangdut, "hidup penuh liku-liku. Ada suka dan ada duka. Jalan hidup rupa-rupa. Bahagia dan kecewa.". Yah, memang begitu lah adanya. Kehidupan kita tidak pernah bisa ditebak, kadang kebahagiaan menghampiri dan membawa kita terbang ke langit ke tujuh, Namun, tidak selamanya kebahagiaan itu terus menghampiri dan membawa kita terbang. Terkadang, kesedihan, kemalangan, kedukaan, kekecewaan, kesakitan, sesuatu yang sangat bertolak belakang dengan kebagian dan keceriaan itu datang menghampiri kita.Tentu saja, semua manusia di muka bumi ini pasti menginginkan kebahagiaan selalu ada di hiupnya. Tapi, ingatlah bumi ini selalu berputar sahabat. 

Sekarang ini, kalau boleh saya katakan, dewi fortuna sedang tidak ada di pihak saya. Bahkan, saya sendiri merasa tidak mengenal diri saya yang sekarang. Semuanya terasa berbeda. Semuanya terasa asing sekarang. Saya yang sekarang berbanding terbalik terbalik dengan saya yang dahulu. Kemana Fatimah yang dulu? Kemana? Saya merindukan diri saya yang dahulu. Rasanya saya ingin kembali seperti dahulu lagi, menjadi diri saya sendiri. Namun saya tahu, amat sangat tahu. Semua itu butuh proses yang panjang. Saya harus belajar melupakan semuanya dan memulainya dari nol.

Untuk anda yang telah menyadarkan saya tentang kesalahan demi kesalahan yang telah kita buat bersama (kita memang melakukan kesalahan sama bukan?) terima kasih banyak. Karena andalah saya bisa terbangun dari mimpi yang selama membuai saya dalam dunia khayal yang fiktif kembali kepada dunia nyata yang sebenanya. Terima kasih untuk semua yang anda lakukan selama ini untuk saya termasuk yang anda lakukan sekarang ini. Saya yakin ini memang seperti yang anda katakan kepada saya, "ini untuk kebahagiaan kamu, kebahagiaan kita."
Terima kasih. You still important to my life.